Dia mengatakan pemerintahannya telah “berambisi dalam impian, tegas dalam tindakan, serta jelas dalam tujuan”.
Iran masih terus mengembangkan senjata nuklir sedang konflik antara Arab-Israel tak kunjung berakhir, katanya dalam pidato di Brookings Institution. Dia tetap memertahankan serbuan ke Irak dan mengatakan kini Irak adalah wilayah yang aman.
Dia juga menegaskan agar Obama mampu memerbaiki hubungan AS dan Libia.
“Masalah paling besar di wilayah tersebut – konflik Palestina dan Israel – telah menjadi perhatian dunia Internasional dibandingkan masalah-masalah sebelumnya”, katanya.
“Meski Palestina dan Israel belum setuju untuk berdamai, mereka telah membuat kemajuan pesat dengan bersandar pada pemerintahan baru demi masa depan mereka”.
Bush mengatakan bahwa perang Irak ternyata lebih lama dan membutuhkan dana lebih banyak daripada yang diperkirakan, namun dia tetap membenarkan rencana serbuannya ke Irak tersebut.
“AS harus secepatnya memutuskan apakah kita harus memberikan toleransi terhadap negara musuh yang berperang, yang mendukung terorisme, dan menyebarkan agen mereka ke beberapa negara yang diyakini memiliki senjata pemusnah masa”.
Bush menambahkan, “Saat ini Iran menghadapi tekanan dari dunia Internasional, jauh lebih besar daripada sebelumnya”.
Presiden terpilih, Obama, juga telah menganggap nuklir Iran sebagai ancaman bagi keamanan nasional AS, meski, tidak seperti Bush, dia mengatakan dia akan menyiapkan pertemuan secara langsung dengan pemimpin Iran.sumber: suaramedia