Thursday, October 30, 2008

Awas!! Situs Microblogging Twitter Dilirik Teroris

Laporan intelejen dari Angkatan Bersenjata AS mengingatkan risiko penyalahgunaan layanan Internet oleh pelaku teroris untuk mengorganisasikan aksinya. Beberapa layanan yang mungkin dilirik teroris antara lain Twitter penyedia mikroblogging yang populer, peta berbasis GPS (Global Positioning System), dan software pengubah suara.

Laporan dari Batalyon Intelejen Militer 304 tersebut dimuat dalam situs Federasi Ilmuwan Amerika (FAS/ Federation of American Scientists) yang menyelidiki sebuah nomor ponsel dan teknologi web serta potensi penggunaan alat-alat tersebut bagi para militan teroris. Situs tersebut tak hanya melaporkan berdasar laporan rahasia tetapi data intelejen terbuka yang disebut OSINT.

Suatu bab yang membahas “Potensi Penggunaan Twitter oleh Teroris” mencatat pengguna Twitter (tweets) melaporkan gempa bumi yang terjadi di Los Angeles pada Juli lalu lebih cepat dari kantor berita dan aktivis Konvensi Nasional Republik di Minneapolis. Hal tersebut menunjukkan bahwa komunitas pengguna twitter dapat lebih efektif mengatur lalu lintas informasi daripada pejabat pemerintah dan aparat berwenang.

“Penggunaan Twitter oleh para ekstrimis dan teroris dapat berkembang semakin besar menjadi upaya untuk menyusun taktik dalam aktivitas pengamatan hacktivis maupun aksi teroris. Secara teoretis perilaku ini dapat dikombinasikan sebagai upaya untuk mencapai target sasaran aksi,” jelas laporan tersebut.

Seperti dilaporkan dalam situs tersebut, Twitter telah digunakan bagi beberapa orang untuk mendukung ideologi dan perspektif ekstrim. Twitter juga dapat digunakan untuk media aktivitas para sosialis, atheis, hacktivis (para hacker dengan motif politis), vegetarian, anarkis, komunitas religius, atheis dan lainnya untuk mengkomunikasikan pesan pada audiens yang lebih luas.

Laporan tersebut juga menyebutkan para teroris dan ekstremis tersebut dapat mengkombinasikan program seperti Google Map atau foto dan video di telepon seluler untuk melakukan aksi penyerangan dan peledakan eksplosif.

“Teroris dapat secara teroretis menggunakan jaringan sosial twitter di AS sebagai sebuah alat operasi. Meski, masih belum jelas apakah penggunaan teoretis alat tersebut dapat digunakan teroris di negara lain dan berapa luas jangkauannya,” lanjut laporan tersebut.

Selain Twitter, laporan tersebut juga menyelidiki penggunaan potensial GPS dan teknologi lain yang berpotensi digunakan oleh para militan. Teknologi lain yang mungkin digunakan yakni software pengubah suara yang juga telah didiskusikan dalam forum pro-Al-Qaeda.

“Layanan ponsel GPS dapat juga digunakan mereka untuk memetakan rencana, pengamatan dan menentukan target sasaran. Teroris juga bisa menggunakan software pengubah suara tetapi biasanya digunakan oleh teroris melalui media online,” katanya.

No comments:

Post a Comment

walau halangan rintangan membentang tak jadi masalah dan tak jadi beban pikiran ! hhaha